Senin, 04 Juni 2012

penjas :p


PERMAINAN SEPAK BOLA
1.         Pengertian Sepak Bola
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang digemari berbagai lapisan masyarakat di Indonesia. Permainan ini tidak hanya dimainkan kaum pria saja, tetapi juga dimainkan untuk kaum wanita, anak­anak, orang muda, dan orang tua.
Sepak bola merupakan olahraga permainan yang hampir seluruh permainannya menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun. Sepak bola merupakan olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan dalam satu lapangan. Tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawannya sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga agar gawangnya tidak kemasukan bola.
Kesebelasan yang dinyatakan menang adalah kesebelasan yang sampai akhir permainan atau pertandingan lebih banyak memasukkan bola ke dalam gawang lawan.

2.         Perlengkapan Permainan Sepak Bola
a.         Lapangan Permainan
Panjang lapangan : 100 -110 m
Lebar lapangan  : 64 - 75 m
Daerah gawang : 5,50 m dr tiang gawang ; 5,50 m dr garis gawang
Daerah hukuman : 16,50 m dr tiang gawang ; 16,50 m dr garis gawang
Garis tengah lingkaran :18,30 m
Titik pinalti : 11 meter dari garis gawang
Panjang gawang : 7,32 m
Tinggi gawang : 2,44 m
b.         Bola
Bentuk bola : bulat
Berat bola : 396-453 gr
Keliling bola : 68-71
Bahan:kulit atau bahan sejenisnya

c.         Perlengkapan pemain (Players equipment)
1.      Perlengkapan wajib bagi seorang pemain lapangan terdiri atas:
a.       Baju kaos lengan pendek atau panjang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
b.      Celana pendek.
c.       Pelindung tulang kering.
d.      Sepatu sepak bola.
2.      Perlengkapan bagi penjaga gawang terdiri atas:
a.       Baju kaos panjang dengan bagian pundak dan siku dibuat tebal, terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat.
b.      Celana pendek atau panjang.
c.       Sarung tangan
d.      Pelindung lutut.
e.      Pelindung tulang kering.                                                                 ,
f.       Sepatu sepak bola.
3.      Penjaga gawang boleh menggunakaji pakaian berwarna-warni untuk membedakannya dari pemain lain dan wasit.
4.      Jika wasit menemukan seorang pemain memakai benda-benda yang membahayakan pemain lain, maka wasit menyuruh pemain itu untuk melepaskannya. Bila permainan tersebut tidak mematuhi perintah wasit, maka pemain itu tidak diperkenankan mengikuti pertandingan.

3.         Teknik-Teknik Dasar  Sepak Bola
Kemampuan teknik merupakan kelengkapan pokok sebagai dasar bermain sepak bola. Penguasaan teknik dasar permainan sepak bola sangat menentukan menang dan kalahnya satu regu pada suatu pertandingan. Teknik dasar bermain sepak bola ini harus ditanamkan pada pemain sejak dini yaitu sejak mulai berlatih sepak bola. Macam-macam teknik dasar bermain sepak bola terdiri atas:
a.         Teknik tanpa bola
1.         Lari cepat dan mengubah arah
2.         Melompat atau meloncat
b.         Teknik dengan bola
1.         Mengenal bola
Tahap pertama latihan sepak bola adalah latihan mengenal bola untuk.mengenal sifat-sifat bola, yaitu bundar dan kenyal. Latihan pengenalan terhadap bola dapat dilakukan dengan cara:
a.         Menggulir-gulirkan bola dengan kaki yang satu berjengket-jengket, dengan sol sepatu kaki yang lain menggulir-gulirkan bola ke depan atau belakang.
b.         Memantul-mantulkan bola
Berdiri di atas satu kaki, kaki yang lain memantul-mantulkan bola ke tanah.
c.         Menimang-nimang bola. Latihan menimang-nimang bola dengan kura-kura kaki penuh, kura kura kaki bagian dalam, paha, atau dengan dahi.
2.         Menendang bola
Penguasaan teknik dan kemampuan menendang bola yang baik merupakan prasyarat untuk menjadi pemain sepak bola yang baik. Menendang bola merupakan teknik yang paling banyak dilakukan pada permainan sepak bola. Kegunaan tendangan bola antara lain:
a.         Untuk memberikan operan bola kepada teman
b.         Untuk menembakkan bola ke arah gawang lawan, yaitu untuk membuat gol kemenangan
c.         Untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahanan (belakang) langsung ke depart, biasa dilakukan oleh pemain belakang untuk mematahkan serangan lawan.
d.         Untuk melakukan bermacam-macam tendangan khusus yaitu tendangan bebas, tendangan sudut, tendangan hukuman (penalti)

Macam-macan tendangan
Tendangan pada permainan sepak bola terdiri atas bermacam - macam . Jenis-jenis tendangan itu didasarkan pada bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola.
a.         Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Cara melakukannya adalah:
1.         Ambil sikap berdiri, kaki tumpu diletakkan di samping bola dengan jarak kurang lebih 15 cm. Arah kaki tumpu sejajar arah sasaran.
2.         Lutut ditekuk hingga lutut berada tegak lurus di atas ujung jari.
3.         Kaki yang menendang diangkat ke belakang lalu diayunkan ke arah kaki bagian dalam tepat mengenai tengah-tengah bola. Dilanjutkan dengan gerak lanjutan ke depan.
4.         Perkenaan kaki dengan bola pada kaki bagian dalam.
5.         Posisi badan pemain pada saat menendang bola harus dalam keadaan seimbang.
6.         Pada waktu menendang bola, badan sedikit condong ke depan, kedua lengan terbuka ke samping badan untuk menjaga keseimbangan badan.
7.         Mata harus melihat pada bola dan melihat sasaran yang dituju. Setelah bola ditendang, pemain dapat melihat dan mengikuti arah bola yang ditendang.
b.         Menendang bola dengan kura-kura kaki bagian dalam
Cara melakukannya adalah:
1.         Kaki tumpu diletakkan di samping belakang bola dengan jarak kurang lebih 25 cm. Lutut ditekuk hingga lutut berada tegak lurus di atas ujung jari.
2.         Kaki yang menendang diangkat ke belakang lalu diayunkan ke depan ke arah sasaran.
3.         Perkenaan kaki dengan bola pada kaki bagian dalam. Setelah kura-kura kaki bagian dalam tepat mengenai bola, dilanjutkan gerak lanjutan ke depan.
4.         Pada saat kaki yang menendang diayunkan ke belakang, badan sedikit condong ke depan. Pada saat kaki mengenai bola badan sedikit condong ke belakang.
5.         Kedua lengan terbuka ke samping badan untuk menjaga keseimbangan badan.
6.         Mata harus melihat pada bola dan melihat sasaran yang dituju. Setelah bola ditendang, pemain dapat melihat dan mengikuti arah bola yang ditendang.
c.         Menghentikan atau menerima bola
Menerima bola adalah cara menangkap bola, menghentikan bola atau menguasai bola. Menerima bola dapat dilakukan dengan seluruh bagian badan dari kaki sampai dahi (kepala), kecuali lengan dan tangan. Macam-macam teknik                  ,  menerima bola antara lain:
a.         Menghentikan dan menerima bola dengan kaki bagian dalam
1.         Pandangan mata terarah pada bola
2.         Kaki tumpu ditekuk sedikit dan terarah pada bola.
3.         Menerima bola tepat pada kaki bagian dalam.
4.         Pada saat kontak dengan bola dari tanah.
5.         Kaki penahan bola digerakk lintasan bola.
b.         Menghentikan dan menerima bola dengan sol sepatu atau telapak kaki
1.         Pemain lari menjemput b kemudian berhenti.
2.         Kaki tumpu terarah pada bo la dan tengkuk
3.         Kaki penerima diangkat ke depan kearah datangnya bola, ujung sepatu diangkat ke atas
4.         Menerima bola tepat pada sol sepatu  dan bagian atas bola diinjak hingga bola berhenti.
c.         Menghentikan dan menerima bola dengan kura-kura kaki penuh.
Cara melakukannya:
1.         Kaki tumpu berdiri kearah datangnya bola dan lutut ditekuk.
2.         Kaki penerima diangkat ke depan, lutut ditekuk,kura-kura kaki menghadap ke atas ke arah datangnya bola.
3.         Kaki penerima bola tepat pada kura-kura kaki penuh, kemudian kaki ditarik ke belakang bawah bersama bola hingga berhenti di atas tanah.

4.         Teknik Dasar Menggiring Bola
Menggiring bola merupakan gerakan menggunakan beberapa bagian kaki menyentuh atau menggulingkan bola terus-menerus di atas tanah sambil berlari.
Kegunaan menggiring bola:
a.         Membebaskan diri pada saat membawa bola dari hadangan lawan
b.         Untuk mencari kesempatan memberi bola umpan kepada teman dengan tepat.
c.         Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk segera memberikan operan kepada teman

#Macam-Macam Cara Menggiring Bola
Menggiring bola dapat dilakukan dengan kura-kura kaki bagian dalam, menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh, dan menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar.
a.         Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian dalam
1.         Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang dengan kura­kura kaki sebelah dalam.
2.         Kaki secara teratur menyentuh atau mendorong bola agar tergulir ke depan
3.         Usahakan bola harus selalu dekat dengan kaki.
4.         Pada waktu kaki menyentuh bola, mata melihat bola, selanjutnya melihat situasi lapangan.
5.         Pada saat menggiring bola lutut kedua kaki harus selalu sedikit ditekuk,
b.         Menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh
Cara menggiring bola dengan kura-kura kaki penuh adalah:
1.         Posisi kaki sama dengan posisi kaki menendang bola dengan kura­kura kaki penuh.
2.         Kaki yang digunakan untuk menggiring bola sesuai dengan irama langkah lari, tiap langkah dengan kura-kura penuh bola didorong bergulir ke depan dekat dengan kaki.
3.         Usahakan bola harus selalu dekat dengan kaki.
4.         Pada waktu kaki menyentuh bola, mata melihat bola, selanjutnya melihat situasi lapangan.

Menggiring bola dengan kura-kura penuh ini membuat pemain dapat membawa bola dengan cepat. Dan cara ini hanya dapat digunakan apabila di depan terdapat daerah yang bebas dari lawan dan cukup luas, hingga jarak untuk menggiring bola cukup jauh.
c.         Menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar
Cara menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar sebagai berikut:
1.         Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola derJgan kura-kura kaki sebelah luar.
2.         Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki bagian luar kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola bergulir ke depan.
3.         Bola harus selalu dekat dengan kaki
4.         Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit di tekuk
5.         Waktu kaki menyentuh bola pandangan selalu pada bola dan selanjutnya melihat situasi lapangan.

Prinsip-prinsip menggiring bola
a.         Bola di dalam penguasaan pemain, tidak mudah direbut oleh lawan dan bola selalu terkontrol.
b.         Di depan pemain terdapat daerah kosong artinya bebas dari lawan.
c.         Bola digiring dengan kaki kanan atau kaki kiri, tiap langkah kaki kanan atau kaki kiri mendorong bola ke depan, jadi bola didorong bukan ditendang. Irama sentuhan pada bola tidak merubah irarna langkah kaki.
d.         Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu tertuju pada bola saja, akan tetapi harus pula memperhatikan situasi sekitar dan lapangan atau posisi lawan maupun posisi kawan.
e.         Badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti pada waktu lari biasa.


PERMAINAN BOLA VOLI
1.     PENGERTIAN BOLA VOLI
Bola voli merupakan suatu olahraga permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan dengan net. Permainan ini dimainkan di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang, di tengah-tengah lapangan dipisahkan dengan dibentangkan net. Permainan ini dapat dimainkan di dalam ruangan atau di lapangan terbuka.
Tujuan permainan bola voli adalah agar setiap regu dapat melewatkan bola secara teratur (baik) melalui atas net sampai bola tersebut menyentuh lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah agar bola yang dilewatkan tidak menyentuh lantai dalam lapangan sendiri. Selama perxnainan tiap regu selalu berusaha memasukkan bola ke daerah lawan melewati atas net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan.
Bola harus selalu divoli (bola selalu dimainkan sebelum menyentuh lantai) dengan anggota badan, syarat pantulan bola harus sempurna sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dasar peraturan permainan bola voli adalah pantulan bola harus sempurna dan bola boleh divoli oleh pemain dalam satu regu tiga kali berturut-turut secara bergantian.

2.     LAPANGAN DAN PERLENGKAPAN PERMAINAN BOLA VOLI
a.      Ukuran lapangan
1)        Lapangan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter.
2)        Lapangan dikelilingi oleh daerah bebas selebar 3 meter, dengan suatu penghalang setinggi 7 meter dari permukaan lapangan permainan.
3)     Untuk kompetisi internasional yang resmi, daerah bebas itu harus berukuran minimal 5 meter dari garis samping serta 8 m dari garis akhir. Penghalang ruang bebas harus berukuran minimal setinggi 12,50 m dari permukaan lapangan permainan.
b.     Garis-garis lapangan
1)        Garis-garis Batas
Dua garis samping dan dua garis akhir menandai batas-batas lapangan permainan. Baik garis samping maupun garis akhir termasuk ke dalam ukuran lapangan permainan.
2)     Garis tengah
Garis tengah (poros) membagi lapangan permainan menjadi dua petak lapangan yang masing-masing berukuran 9 x 9 m. Garis ini terentang di bawah net dari garis samping ke garis samping lainnya.
3)     Semua garis lapangan lebarnya 5 cm, harus berwarna terang dan berbeda warna dari lantai dan garis lainnya.

3.         Daerah Lapangan Permainan
a.         Daerah depan
Daerah depan pada setiap petak lapangan dibatasi oleh poros (garis tengah) dan garis serang yang berjarak 3 m dari garis tengah.
b.         Daerah servis
Daerah servis lebarnya 9 m dan berada di belakang garis akhir. Sisi­sisinya dibatasi oleh dua garis pendek, masing-masing panjangnya 15 CM.
c.         Daerah pergantian
Daerah pergantian adalah perpanjangan dari kedua garis serang di dekat meja pencatat.
d.         Daerah pemanasan
e.         Untuk kompetisi yang dilaksanakan FIVB, daerah pemanasan berukuran 3 x 3 m. tempatnyanadalah di sudutnsamping bangku cadangan di luar daerah bebas

Perlengkapan Permainan
1)        Net dan Tiangnya
Net
a.         Lebar net 1 m dan panjangnya 9,50m dipasang secara vertikal di atas poros / garis tengah lapangan.
b.         Mata jala dari net berukuran 10 cm persegi dan berwarna hitam. Pada tepi atas net, diberi pita horisontal selebar 5 cm. Pita tersebut terbuat dari kanvas putih yang dilipat dua dan dijahitkan sepanjang tepian atas net.
c.         Di dalam pita tersebut terdapat seutas tali yang kuat untuk mengikatkan dan menegangkan bagian atas net ke tiang.
d.         Di tepian bawah net (tanpa pita horisontal) terdapat seutas tali. Tali tersebut dimasukkan ke mata-mata jala untuk mengikatkan dan menegangkan bagian bawah net ke tiang.
Tinggi net
a.         Tinggi net untuk putra adalah 2,43 m dan untuk putri 2,24 m
b.         Tinggi net harus diukur dari tengah-tengah lapangan dengan tongkat pengukur. Kedua ujung net (di atas garis samping) harus mempunyai ketinggian yang sama dari permukaan lapangan dan tidak boleh lebih dari 2 cm di atas ketinggian net yang resmi.
Tiang net
a.         Tiang yang menunjang net harus bulat dan licin, dengan ketinggian 2,55 m sebaiknya dapat diatur ketinggiannya.
b.         Tiang harus didirikan secara kuat di lantai dengan jarak 0,50 - 1m dari setiap garis samping. Dilarang mendirikan tiang di lantai dengan menggunakan tali penegak atau dengan cara lain yang dapat membahayakan.
Pita Samping
Dua pita putih dengan lebar 5 cm dan panjang 1 m dipasang pada setiap sisi net. Pita tersebut tegak lurus pada titik potong samping dengan garis tengah. Kedua pita samping itu dianggap sebagai bagian dari net
Antena
a.         Antena adalah tongkat yang lentur dengan panjang 1,80 m dan diameter 10 mm.
b.         Antena terbuat dari fiber glass atau bahan sejenisnya.
c.         Dua antena masing-masing dipasang pada sisi luar setiap pita samping
d.         Antena merupakan bagian dari net dan batas-batas samping ruang lintasan bola.
e.         Tinggi setiap antena di atas net adalah 80 cm dan terdapat garis­garis yang warnanya kontras sepanjang 10 cm, lebih baik warna merah dan putih.
2)        Bola
Bola terbuat dari kulit yang lunak dan lentur, atau bahan kulit sintetis dan sejenisnya. Jika dari bahan sintesis, harus mendapat persetujuan/ pengesahan terlebih dahulu dari FIVB. Beberapa ketentuan mengenai bola, antara lain sebagai berikut :
a.         Warna                                                 : seragam dan terang
b.         Keliling                                               : 65 – 67 cm
c.         Berat                           : 200 – 280 gram
d.         Tekanan Udara         : 0,30 - 0,325 kg /cmz atau 294,3 - 318,82 mbar.

4.         Teknik Dasar Bermain Bola Voli
Penguasaan teknik dasar merupakan unsur penting dalam permainan bola voli. Teknik dasar bermain bola voli merupakan cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku. Teknik dasar bermain bola voli meliputi teknik dasar tanpa bola dan teknik dasar dengan bola. Teknik dasar tanpa bola merupakan teknik gerak dasar yang dilaksanakan sebagai persiapan untuk melaksanakan tekruk gerak dasar dengan bola. Teknik gerak dasar tanpa bola antara lain:
a.         Gerak dasar bergerak maju
b.         Gerak dasar bergerak mundur
c.         Gerak dasar bergerak ke samping kiri
d.         Gerak dasar bergerak ke samping kanan
e.         Gerak dasar meloncat.

Unsur-unsur teknik dengan bola pada permainan bola voli yang harus dikuasai meliputi:
a.         Teknik dasar servis
Servis merupakan pukulan pembukaan untuk memulai suatu permainan. Dari segi pelaksana­annya teknik servis dibagi menjadi dua macam yaitu servis bawah dan servis atas.
1.         Servis tangan bawah :        Servis bawah adalah servis yang dilakukan dengan perkenaan bola di bawah bahu. Servis bawah merupakan teknik servis yang sangat sederhana, mudah pelaksanaannya dan tidak membutuhkan tenaga yang besar. Teknik servis bawah ini biasa digunakan oleh para pemain wanita dan pemain pemula. Teknik pelaksanaan servis terdiri atas tiga tahap, yaitu:
1)        sikap permulaan atau persiapan,
2)        gerak pelaksanaan dan
3)        gerak lanjutan (follow throught).
Tahap pertama: Persiapan
a.         Kaki dalam posisi depan-belakang dengan santai.
b.         Berat badan ditempatkan pada kaki dua kaki secara seimbang.
c.         Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah.
d.         Pegang bola di depan tubuh. dan ke atas (lengan pemain).
e.         Gunakan telapak tangan terbuka untuk memukul bola.
f.          Pandangan mata ke arah bola
Tahap kedua: Pelaksanaan
a.         Lengan yang digunakan untuk memukul bola diayunkan ke belakang.
b.         Pindahkan berat badan ke kaki belakang.
c.         Ayunkan lengan ke depan.
d.         Pindahkan berat badan ke kaki depart.
e.         Pukul bola dengan pergelangan tangan terbuka.
f.          Pukul bola pada posisi setinggi pinggang.
g.         Jatuhkan tangan anda yang memegang bola.
h.         Pukul bola pada bagian tengah belakang.
i.          Konsentrasi pada bola
Tahap ketiga : Gerakan lanjutan
a.         Ayunkan lengan ke arah bagian atas net.
b.         Pindahkan berat badan ke kaki depan
c.         Bergerak ke lapangan pertandingan.
2.         Servis tangan atas
Servis atas adalah teknik dasar servis yang dilakukan dengan perkenaan bola di atas kepala. Pelaksanaan teknik dasar servis terdiri atas tiga tahap yaitu:
a.         Persiapan (sikap permulaan),
b.         gerak pelaksanaan dan
c.         gerak lanjutan (follow throught).
Tahap pertama: Persiapan (Sikap Permulaan)
Ambil sikap berdiri dengan kaki berada lebih ke depan daripada kaki kanan dan kedua lutut sedikit ditekuk. Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola. Tangan kiri menyangga bola sedangkan tangan atas memegang bagian atas bola. Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian kurang lebih setengah meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik ke belakang atas kepala, dengan telapak tangan menghadap ke depan.
Tahap kedua: Pelaksanaan
Setelah tangan kanan berada di belakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan maka bola segera dipukul dengan cara memukul seperti pada smash. Saat perkenaan telapak tangan dengan bola, posisi telapak tangan terbuka membentuk lengkung bola, dan berada di belakang atas bola. Setelah bola berhasil dipukul maka bola menjadi top spin selama menjalani lintasannya. Sewaktu akan melakukan servis perhatian harus selalu terpusat kepada bola. Lecutan tangan dan lengan sangat diperlukan dalam Tenik servis ini dan bila perlu dibantu gerakan sogok kearah depan sehingga bola akan memutar lebih banyak. Pada waktu lengan dilecutkan siku jangan sampai ikut tertarik ke bawah.
Tahap ketiga: Gerakan lanjutan
Setelah tangan kanan memukul bola maka dilanjutkan dengan melangkah ke depan masuk ke dalam lapangan permainan dan mengambil sikap nor­mal
b.         Teknik Dasar Passing
Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan satu teknik tertentu. Teknik passing bola voli terdiri atas dua macam yaitu passing bawah dan passing atas.
1.         Teknik dasar passing bawah bola voli
Passing bawah yaitu passing yang dilakukan dengan dua tangan yang dikaitkan, dengan ayunan dan perkenaan dari bawah lengan. Perkenaan bola yaitu pada bagian proximal pergelangan tangan, dengan bidang yang selebar mungkin agar bola selama menempuh lintasannya tidak banyak membuat putaran.
Gerakan passing bawah dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan (sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Pelaksanaan gerakan passing bawah adalah :
1)        Sikap permulaan
Sikap berdiri siap normal dalam permainan voIi, yaitu kedua lutut ditekuk dengan badan sedikit dibengkokkan ke depan, berat badan menumpu pada telapak kaki bagian depan untuk mendapatkan suatu kesetimbangan labil agar dapat lebih mudah dan lebih cepat bergerak ke segala arah. Kedua tangan saling berpegangan yaitu; punggung tangan kanan diletakkan di atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan. Lengan diturunkan terjulur ke bawah depan lurus. Siku tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul yang selalu lurus keadaannya.
2)        Latihan Passing Bawah
Teknik passing bawah merupakan teknik dasar yang penting, untuk dikuasai oleh setiap pemain bolavoli. Teknik passing bawah sangat cocok untuk menghadapi bola liar, cepat dan keras yang tak terkendalikan, seperti bola servis atau smash. Tiap pemain harus melakukan latihan agar dapat melakukan passing bawah dengan baik. Latihan pass­ing bawah dapat dilakukan secara berpasangan atau kelompok dua orang atau lebih, sesuai jumlah bola yang ada.
a.         Latihan passing bawah berpasangan dua orang.
b.         Latihan passing bawah dengan tiga orang
2.         Teknik Passing Atas
Passing atas adalah teknik dasar memainkan bola dengan menggunakan jari-jari kedua tangan. Passing atas merupakan salah satu teknikyang sering digunakan sebagai umpan (set-up) untuk menyajikan bola untuk dismash.
Pelaksanaan teknik passing atas terdiri atas 3 tahapan yaitu, sikap permulaan, pelaksanaan (sikap saat perkenaan dengan bola) dan gerak lanjutan atau sikap akhir.
1.         Sikap Permulaan
Pemain mengambil sikap berdiri siap normal yaitu berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila tidak kidal kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan. Lutut ditekuk badan agak condong sedikit ke depan dengan tangan siap berada di depan dada, Pada saat akan melakukan passing, maka segeralah menempatkan diri di bawah bola dan tangan diangkat ke depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah lingkaran. Jari­jari direnggangkan sedikit satu dengan yang lain dan kedua ibu jari membentuk suatu sudut.
2.         Pelaksanaan dan sikap saat perkenaan bola
Perkenaan bola pada jari adalah diruas pertama dan kedua terutama ruas pertama dari ibu jari. Pada saat jari disentuhkan pada bola rnaka jari­jari agak ditegangkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan lengan ke arah depan atas agak eksplosive.
3.         Gerak lanjutan dan sikap akhir
Setelah bola berhasil dipassing maka lengan harus lurus sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti dengan badan dan langkah kaki ke depan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis sedangkan pandangan ke arah jalannya bola.
c.         Teknik smash
Smash merupakan usaha penyerangan yang dilakukan dengan pukulan bola yang keras lurus ke bawah sehingga bola bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas net menuju ke lapangan lawan. Unsur-unsur  gerakan smash terdiri atas :
a.         Langkah awalan
b.         Tolakan untuk meloncat,
c.         Memukul bola saat melayang di udara,
d.         Saat mendarat kembali setelah memukul bola.
Pelaksanaan teknik smash adalah:
1.         Awalan (ancang-ancang) 1 sampai 3langkah.
2.         Langkah lebar dan datar
3.         Kedua lengan diayunkan ke belakang
4.         Kedua tungkai dihentakkan bersusulan, lalu meloncat, lengan yang akan memukul mulai terayun ke depan, punggung menegang ke belakang
5.         Bola dipukul dengan lengan terjulur, tangan terbuka dan menaungi bola, sementara pergelangan tangan harus longgar.
6.         Mendarat dengan dua tungkai bersama-sama dan mengepir.


Permainan bola basket
1.         Pengertian permainan bola basket
Permainan Bola Basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu masing-masing terdiri dari lima orang pemain tiap regu masing-masing berusaha memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau membuat skor. Bola boleh dioper, dilempar, sesuai dengan peraturan atau ketentuan.
Bola basket dimainkan di atas lantai yang rata dan lapaiqgan berbentuk persegi panjang. Pada kedua garis lebar lapangan tepat ditengah masing­masing dipasang ring/ basket. Masing-masing regu yang sedang bertanding menempati separuh lapangan saling berhadap-hadapan. Permainan bola basket dipimpin oleh dua orang wasit dan dibantu oleh petugas meja, yang bertugas mencatat angka dan semua kejadian pelanggaran atau kesalahan baik yang dilakukan oleh pemain maupun pelatih. Permainan bola basket dilakukan dalam dua babak, antara babak pertama dengan babak kedua diberi waktu istirahat dan setelah istirahat dilakukan pertukaran tempat. Regu yang dinyatakan menang adalah regu yang sampai akhir pertandingan lebih banyak memasukkan bola ke dalam ring/ basket.

2.         Lapangan dan Perlengkapan Permainan Bola Basket
Bentuk lapangan bola basket adalah persegi panjang. Permukaannya datar, keras, dan bebas dari segala rintangan. Ukuran untuk turnamen resmi yang diselenggarakan oleh FIBA, panjangnya 28 meter dan lebar 15 meter diukur dari bagian sebelah dalam garis batas lapangan (boundary line). Apabila ada sesuatu hal sehingga ukuran seperti tersebut dapat dipenuhi, maka ukuran lapangan boleh berkurang. Perubahan untuk panjang dan lebar harus seimbang.
Lapangan permainan harus ditandai dengan garis-garis batas yang jelas. Garis yang panjang disebut garis samping dan garis yang pendek disebut garis akhir (garis belakang). Masing-masing garis tebalnya 5 cm.
Peralatan ( equipment )
Papan pantul
a.         Kedua papan pantul dibuat dari bahan yang tembus pandang (flberglass) dan dibuat suat lapis dengan kekerasan yang sama dengan yang terbuat dari kayu setebal 3 cm. Boleh juga menggunakan bahan lain asalkan sesuai dengan spesifikasi tersebut di atas dan dicat putih.
b.         Ukuran dari kedua papan pantul tersebut adalah 1,80 me­ter horisontal dan 1,05 meter vertikal dengan ketinggian 2,90 meter dari atas lantai.
c.         Permukaan depan kedua papan pantul harus datar, dan batas-batasnya harus ditandai dengan garis. Semua garis batas pada papan pantul berukuran lebar 5 cm. Sebuah persegi panjang harus dibuat di belakang ring dengan ketentuan sebagai berikut:
1)        Ukuran sisi luar 59 cm horisontal dan 45 cm vertikal.
2)        Sisi bawah bagian dalam persegi panjang harus sejajar dengan ring bagian atas.
Bola
a.         Bola terbuat dari kulit, karet, atau bahan sintetis lainnya.
b.         Bola harus dipompa sehingga jika bola itu dijatuhkan ke lantai lapangan permainan dari ketinggian kurang lebih 1,80 meter diukur dari bagian bawah bola, maka bola itu akan memantulkan setinggi 1,40 meter diukur sampai bagian atas bola.
c.         Berat bola minimal 567 gram dan maksima1650 gram.


3.         Teknik dasar bermain bola basket
Teknik bermain bola basket dapat diartikan sebagai cara memainkan bola basket dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku. Teknik dasar yang harus dimiliki pemain bola basket antara lain:
1)        Lempar atau operan (passing)
2)        Menangkap (catching)
3)        Menembak (shooting)
4)        Menggiring (drible)

a.         Teknik operan (passing) dan Tangkapan ( Catching)
4.         Melempar dan menangkap (Passing dan catching) merupakan kecakapan dwi tunggal, untuk dapat menghidupkan permainan bola basket. Permainan bola basket merupakan permainan beregu, sehingga dalam permainan para pemainnya dituntut untuk dapat melakukan kerja sama dengan baik. Untuk dapat melakukan kerja sama dengan baik teknik dasar yang paling penting untuk dikuasai adalah teknik operan (passing) dan tangkapan (catching). Keterampilan pemain dalam melakukan operan dan tangkapan dalam kerja sama yang solid akan membuat jalannya pertandingan menjadi indah dan enak ditonton. Operan dan tangkapan yang baik penting bagi permainan tim, dan keahlian seperti itulah yang membuat bola basket menjadi permainan tim yang indah.
1.         Teknik memegang bola
Sebelum melakukan operan atau melempar bola, siswa harus memiliki kemampuan cara atau teknik memegang bola dengan baik. Cara memegang bola ini sekaligus berguna untuk menerima atau menangkap bola. Cara melakukannya sebagai berikut:
a.         Bola dipegang dengan kedua tangan terbuka, seluruh telapak tangan mengenai bola.
b.         Letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit ke belakang, jari-jari terbuka, ibu jari menghadap ke dalam, dan antara ibu yang satu dengan yang lainnya kira-kira satu telapak tangan.
c.         Pada waktu menerima operan, hendaknya bola disambut dengan kedua tangan dan ditarik ke arah dada.
2.         Teknik operan
Operan atau passing pada permainan bola basket ada dua macam, yaitu:
a.         Operan dua tangan
Operan dengan dua tangan bias-anya digunakan untuk operan jarak dekat.
1.         Operan dua tangan setinggi dada
Cara melakukannya:
a.         Bola dipegang dengan kedua tangan terbuka.
b.         Siku ditekuk dan diletakkan di samping badan, serta atur jarak jangan terlalu dekat dengan dada.
c.         Kaki sejajar atau depan bela­kang(sikap kuda-kuda)
d.         Lutut sedikit ditekuk, badan sedikit condong ke depan dengan memperhatikan keseimbangan dan sikap rileks.
e.         Operan dimulai dengan menarik bola ke arah dada untuk mengambil awalan, kemudian tolakkan bola ke depart dengan kedua lengan dan diakhiri dengan lecutan pergelangan tangan sehingga jari-jari tangan menghadap ke bawah.
f.          Arah operan setinggi dada.
g.         Setelah melemparkan bola lakukan gerak lanjut dengan melangkah ke depan.
2.         Operan dua tangan di atas kepala
Cara melakukannya:
1.         Berdiri kaki sejajar atau depan­belakang (sikap kuAn-kuda) jarak , kedua kaki selebar bahu.
2.         Kedua tangan yang memegang bola berada di atas kepala.
3.         Siku ditekuk.
4.         Lemparkan bola dengan meluruskan ke dua tangan. Pada saat posisi bola tertinggi lakukan lecutan bola dengan pergelangan dan jari tangan.
5.         Arah operan setinggi dada penerima.
6.         Pandangan mengikuti jalannya bola.
7.         Setelah melemparkan bola lakukan gerak lanjut dengan melangkah ke depan.
3.         Operan dua tangan dengan pantulan
Cara melakukannya:
1.         Bola dipegang dengan kedua tangan terbuka.
2.         Siku ditekuk dan diletakkan di samping badan, serta atur jarak jangan terlalu dekat dengan dada.
3.         Kaki sejajar atau depan-belakang (sikap kuda-kuda), jarak kedua kaki seenaknya tetapi keseimbangan harus mantap.
4.         Lutut sedikit ditekuk, badan sedikit condong ke depan
5.         dengan memperhatikan keseimbangan dan sikap rileks.
6.         Operan dimulai dengan menarik bola ke arah dada untuk mengambil awalan, kemudian tolakkan bola ke depan dengan kedua lengan dan diakhiri dengan lecutan i pergelangan tangan sehingga jari-jari tangan menghadap ke bawah.
7.         Arah operan (lemparan) menuju ke lantai (bawah) dipantulkan, pantulan bola hendaknya tepat ke perut (pinggang) penerima.
8.         Setelah melemparkan bola lakukan gerak lanjut dengan melangkah ke depan.
b.         Operan dengan satu tangan
Operan dengan satu sering digunakan untuk operan jarak jauh.
Ditinjau dari pelaksanaannya operan dapat dilakukan dengan lurus setinggi dada, melambung, rnenyamping, atau dengan dipantulkan ke lantai.
1.         Operan satu tangan
Cara melakukannya:
1.         Berdiri dengan kaki kiri berada di depan, jarak kedua kaki seenaknya                   ' tetapi keseimbangan harus mantap.
2.         Pegang bola dengan dua tangan secara baik dan mantap.
3.         Tarik (antarkan) bola ke samping badan mendekati daun telinga.
4.         Siku ditekuk dan telapak tangan menghadap ke atas. Jari-jari bagian dalam dan telapak tangan kanan menyentuh bola dan mempertahankan bola agar tidak jatuh.
5.         Setelah bola siap dilempar, langkahkan kaki kiri ke depan. Dengan tumpuan yang kuat tangan kiri sedikit diangkat ke depan, ayunkan tangan lempar ke depan dengan diakhiri lecutan pengelangan tangan, sehingga jari-jari menghadap ke bawah.
6.         Pandangan mengikuti jalannya bola.
7.         Setelah melemparkan bola lakukan melangkahkan kaki kanan ke depan.
gerak lanjut dengan
3.         Teknik menangkap (menerima) bola
Kegiatan menangkap bola akan selalu dilakukan, sebab dalam permainan bola basket selalu memerlukan kerja sama tim. Kerja sama tim ini nampak pada suasana melempar dan menangkap bola. Keberhasilan menangkap bola sangat penting untuk kerja sama tim secara lebih lanjut. Cara menangkap bola agar berhasil adalah:
a.         Berdiri kuda-kuda (lutut) sedikit ditekuk, badan sedikit condong ke depan.
b.         Tekuk kedua siku di depan dada, pergelangan tangan sedikit ditekuk ke belakang, sehingga telapak tangan menghadap ke depan, jari-jari dibuka rileks.
c.         Pandangan mata ke arah datangnya bola yang akan diterima.
d.         Sewaktu menerima bola luruskan siku ke depan dengan memindahkan satu kaki ke depan untuk menjemput bola yang datang.
e.         Setelah memegang bola dengan kedua tangan, tahan bola dan tarik ke arah dada.
4.         Teknik menggiring bola (Dribbling)
Menggiring atau dribble adalah suatu teknik untuk membawa bola dengan cara dipantul-pantulkan ke lantai. Menggiring bola penting sebagai modal yang harus dimiliki untuk dapat bermain bola basket dengan baik. Manfaat dribble antara lain:
a.         Memindahkan bola keluar dari daerah padat penjagaan ketika operan tidak memungkinkan (contoh ketika setelah melakukan rebound atau dijaga dua orang).
b.         Memindahkan bola ketika penerima tidak bebas penjagaan.
c.         Memindahkan bola pada saat serangan cepat karena rekan tim tidak bebas penjagaan untuk mencetak angka.
d.         Menembus penjagaan ke arah ring
e.         Menarik perhatian penjaga untuk membebaskan rekan tim
f.          Menyiapkan permainan menyerang
g.         Memperbaiki posisi atau sudut sebelum mengoper ke rekan
h.         Membuat peluang untuk menembak.
Teknik dribble harus dilakukan dengan benar sesuai dengan peraturan permainan bola basket. Menggiring bola hanya diperbolehkan dengan satu tangan, kanan saja atau kiri saja atau kanan clan kin bergantian. Pelaksanaan teknik dasar menggiring (mendrible) bola clan petunjuk cara latihannya, adalah sebagai berikut :
a.         Peganglah bola den&n kedua tangan yang relax, tangan kanan di atas bola, sedang tangan kiri menjadi tempat terletaknya bola
b.         Berdirilah seenaknya dengan kaki kiri agak sedikit di depan kaki kanan.
c.         Condongkan badan ke depan mulai dari pinggang.
d.         Mulai pantulkan bola dengan tangan kanan, (sebagai permulaan sebaiknya mata masih melihat bola).
e.         Gerakan lengan hampir sepenuhnya
f.          Jangan memukul bola dengan telapak tangan, tetapi pantulkan (tekankan) dengan jari-jari dibantu dengan gerakan pergelangan tangan.
1.         Menggiring bola tinggi, biasanya dilakukan untuk kecepatan. Dapat dilakukan saat tidak dijaga ketat.
2.         Menggiring bola rendah , digunakan untuk mengontrol/menguasai bola. Dilakukan saat sedang dijaga ketat.
5.         Teknik shooting atau menembak
Menembak (shooting) merupakan usaha untuk memasukkan bola ke dalam keranjang (ring) basket.
Pelaksanaan tiap tahapan teknik shooting adalah:
a.         Tahap persiapan gerakan shooting:
Keterangan:
1.         Lihat target
2.         Kaki terentang selebar bahu
3.         Jari kaki lurus
4.         Lutut dilenturkan
5.         Bahu dirilekskan
6.         Tangan yg tidak menembak berada dbwhbola
7.         Tangan untuk menembak di belakang bola
8.         Ibu jari rileks
9.         Siku masuk ke dalam
Bola di antara telinga dan bahu
b.         Tahap pelaksanaan gerakan shooting:
Keterangan :
1.         Lihat Target
2.         Rentangkan kaki, punggung, bahu
3.         Rentangkan Siku
4.         Lenturkan pergelangan dan jari-jari ke depan
5.         Lepaskan ibu jari
6.         Tangan penyeimbang pada bola sampai terlepas
7.         Irama yang seimbang
c.         Tahap gerak lanjut setelah shooting
Keterangan :
1.         Lihat target
2.         Lengan terentang
3.         Jari telunjuk menunjuk pada target
4.         Telapak tangan ke bawah saat shooting
5.         Seimbangkan dengan telapak tangan ke atas.

LEMPAR LEMBING
1.         Teknik Dasar Lempar Lembing
a.         Latihan memegang lembing
Ada dua cara memegang lembing yang banyak digunakan oleh pelempar lembing, yaitu:
1.         Cara Finlandia
a)         Jari tengah melingkari pegangan lembing pada bagian tepi belakang dan ber­sentuhan dengan ibu jari yang lurus memegang di tempat itu juga.
b)        Jari telunjuk memegang lembing di belakang pegangan agak lurus dan segaris dengan lengan
c)         Dua jari yang lain berimpit dan melingkari pegangan lembing agak renggang dengan jari tengah. Dengan cara ini tarikan pada bagian tepi belakang pegangan lembing dilakukan oleh jari tengah.
2.     Cara Amerika
a)         Jari telunjuk memegang bagian tepi belakang pegangan lembing.
b)        Ibu jari dalam keadaan lurus diletakkan pada lembing di belakang tepi pegangan.
c)     Tiga jari yang lain berimpit agak renggang dengan jari telunjuk memegang pada pegangan lembing. Dengan cara ini yang memegang peranan dalam melempar adalah jari telunjuk
Pelempar dapat memilih cara mana yang cocok baginya. Cara manapun yang dipilih oleh par harus dapat memberikan pegangan yang enak, dapat mengendalikan jalan serta arah an dengan tepat, clan dapat menyalurkan tenaga dengan tepat pula.
b.         Latihan membawa lembing
Ada tiga cara membawa lem­sewaktu melakukan awalan. par dapat memilih salah satu sesuai dengannya.
1)        Dibawa di atas bahu dengan mata lembing mengarah serong ke atas. Cara ini umumnya di­gunakan oleh yang mengguna­kan awalan dengan gaya jingkat atau gaya Amerika ata American Hop
2)        Dibawa di muka bahu dengan mata lembing mengarah serong ke bawah. Cara ini banyak       digunakan oleh pelempar yang menggunakan awalan langkah silang atau gaya Finlandia
3)        Dibawa dengan mata lembing di bawah. Lengan kanan yang memegang lembing lurus ke bawah, mata lembing arahnya serong ke atas, ekor lembing dekat tanah. Cara membawa lembing ini untuk memudahkan pelempar memperoleh posisi siap melakukan lemparan setelah melakukan awalan

2.         Latihan Dasar Lemparan
a.         Latihan lempar lembing tanpa awalan
1)        Lembing dipegang dengan cara yang sesuai dengan keinginan.
2)        Langkahkan kaki kanan ke belakang cukup lebar, disertai dengan memiringkan badan ke belakang, sehingga berat badan berada di kaki kanan.
3)        Tangan yang memegang lembing lurus di belakang serong ke bawah, clan lutut kaki kanan dan kiri lurus. Pandangan sebentar melihat ke arah tangan kanan, lalu ke arah samping kin serong ke atas, kemudian ke arah sasaran lemparan.
4)        Tangan yang memegang lembing digerakkan dengan gerakan melempar lembing, disertai dengan memutar badan ke kiri, sehingga posisi badan menghadap ke depan. Arah lembing menuju serong ke atas depan, serta melewati di atas bidang bahu.
5)        Kemudian meluruskan kaki belakang dan kaki depan. Pada saat itu, lembing segera dilepaskan dari genggaman disertai gerak lecutan pergelangan tangan.
6)        Setelah lembing lepas dari tangan kanan, kaki kanan disilangkan ke depan untuk meng­gantikan posisi kaki kiri, untuk menjaga keseimbangan tubuh agar badan tidak jatuh ke depan.
b.         Latihan lempar lembing dengan awalan langkah jingkat
1)        Awalan
Awalan dapat dilakukan dengan berlari sebanyak 13 langkah, kemudian ditamt6it dengan 3 langkah untuk persiapan dan melaksanakan lemparan. Dari 13 langkm terbagi menjadi dua bagian, yaitu 7 langkah dilakukan dengan 1/3 kecepatan ,msa, langkah dengan 3/4 kecepatan. Pembagian ini hanya sekadar pedoman saja, yang praktiknya boleh dikurangi atau ditambah jumlah langkahnya.
2)        Saat langkah jingkat
Setelah mengambil awalan lari, kemudian pada langkah ke-5, saat kaki kanan sampa tanda yang kedua, tangan kanan meluruskan lembing ke belakang bawah. Kemudism saat kaki kiri melangkah, mulai dari kaki kanan melakukan jingkat dengan langkal^ i panjang sambil menarik badan ke samping. Gerakan jingkat dilakukan dari mulai ke-5 sampai langkah ke-7, atau dilakukan lebih kurang 2 sampai 4 langkah.
3)        Sikap melempar
Pada sikap ini dimulai dari tangan kanan yang membawa lembing, kemudian lembing dijulurkan langsung dari atas pundak di belakang badan. Kaki kiri dilangkahkan jauh ke depan, dan badan diputar ke kanan bersamaan dengan gerakan lembing ke belakang. Langkah ketiga dengan kaki kanan merupakan langkah untuk melempar lembing ke atas serong ke depan, dengan sudut lemparan lebih kurang 40 derajat. Lembing dilepas di atas, agak ke muka sedikit dari pundak kanan.
4)        Lepasnya lembing
a.          Begitu kaki kiri mendarat dengan ujung kaki menjurus ke arah lemparan, kaki kanan diputar dan digerakkan ke atas muka. Panggul diputar ke kiri dan badan ditegakkan.
b.         Lembing terangkat ke atas, dan siku dibengkokkan sedikit, sehingga gerakan lemparan sudah dimulai. Lengan kiri dibawa ke samping, boleh lurus atau bengkok, dan kepala sudah menghadap ke arah lemparan lembing.
c.         Badan ke depan, bersama dengan penekukan siku kanan, dan siku ini mendahului tangan yang memegang lembing, sehingga lembing dapat dilemparkan sekuat-kuatnya.
d.         Lepaskan lembing kira-kira di atas dan agak ke depan sedikit dari pundak kanan.
5)        Sikap akhir melempar lembing
Untuk dapat menjaga keseimbangan badan tetap baik setelah melepaskan lembing, yaitu saat kaki kanan dilangkahkan ke depan, menggantikan posisi kaki kiri yang diayun ke belakang, kaki kanan ikut mengerem lajunya badan ke muka dengan jalan dipindahkan ke depan dekat garis batas lemparan, dan kaki kiri ditarik lurus ke belakang atau agak ke samping kiri.

3.         Peraturan Perlombaan Lempar Lembing
a.         Bahan/materi lembing
Ada tiga bagian lembing, yaitu mata lembing *rbuat dari metal), badan lembing (terbuat dari  kayu atau metal) clan tali pegangan Iembing yang terletak melilit titik pusat gravitasi lembing. Ukuran lembing untuk putra dan putri:
1)        Panjang lembing untuk putra: 2,6 - 2,7 meter
2)        Panjang lembing untuk putri: 2,2 - 2,3 meter
b.         Lintasan awalan
1)        Lintasan awalan harus dibatasi garis 5 cm terpisah 4 meter
2)        Panjang lintasan awalan minimal: 30 meter - maksima) 36,5 meter
c.         Lengkung lemparan
Lengkung harus dibuat dari kayu atau metal, dicat putih lebar 7 cm, datar dengan tanah sekeliling, dan merupakan busur (lengkungan) dari ingkaran yang berjari-jari 8 meter. Garis 1,5 meter dibuat dari titik temu garis lintasan awalan dengan lengkung lemparan, menyiku ke luar.
d.         Sudut lemparan
Dibentuk dengan dua garis yang dibuat dari titik pusat lengkung-lemparan dengan sudut 29 derajat memotong kedua ujung lengkung lemparan, tebal garis sektor 5 cm
e.         Peraturan-peraturan umum
1)        Lembing harus dipegang pada tempat pegangan.
2)        Lemparan sah bila mata lembing harus menancap atau mengores tanah di sektor lemparan.
3)        Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh lengkung lemparan, atau garis 1,5 meter samping atau menyentuh tanah di depan lengkung lemparan.
4)        Sekali pelempar mulai melempar, pelempar tidak boleh memutar badan sepenuhnya, sehingga punggung menghadap ke arah lengkung lemparan.
5)        Lemparan harus dibuat lewat di atas bahu.
6)        Jumlah lemparan yang diperoleh adalah sama seperti pada tolak peluru dan lempar cakram


LOMPAT JANGKIT
Lompat jangkit sering juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompat tiga (triple jump)/ (Hop Step Jump).
Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri atas jingkat (hop), langkah (step), dan lompat (jump) yang dilakukan secara berurutan dan terpadu. Adapun rangkaian gerak secara lengkap adalah awalan, jingkat, melangkah, dan diakhiri dengan melompat seperti pada lompat jauh.
1.         Teknik Dasar Lompat Jangkit
Unsur-unsur pokok lompat jangkit sama dengan lompat jauh dan lompat tinggi. Perbedaannya adalah sebelum melakukan tolakan untuk melompat didahului dengan melakukan tolakan untuk berjingkat dan melangkah.
a.         Awalanlancang-ancang (Approach Run)
Cara melakukan awalan dalam lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh, baik mengenai kecepatan maupun jaraknya. Cara melakukan awalan/ancang-ancang lompat jangkit adalah sebagai berikut.
1)        Ancang-ancang bervariasi antara 10 langkah (untuk atlet pemula) dan 20 langkah (bagi atlet top).
2)        Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepat sampai saat bertolak.
b.         Tolakan (Take-Off)
Tumpuan pada balok tumpuan harus sedemikian rupa sehingga kecepatan tidak banyak berkurang. Fase tolakan/tumpuan lompat jangkit dibagi atas tiga tahapan, yaitu: (1) Tolakan pada waktu berjingkat, (2) Tolakan pada waktu melangkah, dan (3) Tolakan pada waktu melompat.
1)        Tolakan pada waktu berjingkat
a)         Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan slap menendang, ayunkan paha kaki-bebas (kaki yang tidak digunakan untuk menolak) ke posisi horizontal.
b)        Bertolak ke depan dan ke atas.
c)         Untuk "Jingkat" yang panjang clan datar, tariklah kaki penolak ke depan-atas clan tarik kaki-bebas ke bawah clan ke belakang.
2)        Tolakan pada waktu melangkah
a)         Bertolak dengan cepat, luruskan mata-kaki, sendi lutut clan pinggang, ayunkan paha kaki­bebas ke posisi horizontal.
b)        Pada waktu gerak "Langkah", posisi bertolak dipertahankan untuk mempersiapkan gerak "Lompat", luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.
3)        Tolakan pada waktu melompat
a)         Bertolaklah dengan cepat, ayunkan paha kaki­ bebas ke posisi horizontal.
b)        Untuk lompat yang jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik melangkah.
c)         Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat, bawa lengan ke depan.
4)        Sikap mendarat (Landing)
Sikap mendarat pada lompat jangkit sama seperti pada lompat jauh. Cara melakukan pendaratan lompat jangkit adalah sebagai berikut
a)         Pada waktu akan mendarat, kedua kaki diangkat atau dibawa ke depan-lurus. 
b)        Badan dibungkukkan ke depan dan kedua tangan dari atas di bawa ke depan.
c)         Kemudian mendarat pada kedua kaki mengeper dengan cara membengkok­kan kedua lutut.
d)        Berat badan dibawa ke depan supaya jangan terjatuh ke belakang, kepala ditundukkan, kedua tangan ke depan.

2.         Hal-hal Penting dalam Lompat Jangkit
a.         Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam lompat jangkit
1.         Awalan kurang cepat
2.         Panjang langkah kurang teratur.
3.         Awalan yang dipercepat pada saat akan menumpu pada balok tumpuan.
4.         Jarak awalan yang terlalu pendek.
5.         Tolakan yang membentuk sudut terlalu besar, sehingga lompatan melambung tinggi.
6.         Jongkoknya hanya sekedar menerima berat badan saja, tidak mampu melenting untuk membuat langkah lebar.
7.         Lompatan kedua (langkah) hanya pendek saja, tidak kelihatan adanya saat melayang
b.         Hal-hal yang harus dihindari dan yang harus dilakukan
1.         Hal-hal yang harus dihindari
a.         Mendarat dengan tumit
b.         Badan condong terlalu jauh ke depan
c.         Mendarat dengan penuh ketegangan.
d.         Gerakan badan yang pendek, mendadak dan menyilang tubuh.
e.         Ketidakseimbangan ke samping.
f.          Tolakan/take off yang kurang sempurna.
g.         Kaki tolakan yang tegang kaku selama melayang di atas tanah.
h.         Tidak sempurna dorongan pada tolakan kedua dan ketiga.
2.         Hal-hal yang harus dilakukan
a.         Mendarat dengan seluruh telapak kaki.
b.         Usahakan togok badan senantiasa tegak.
c.         Buat pendaratan yang aktif.
d.         Capai gerak lengan yang luas namun tetap terkoordinir.
e.         Capai gerak seimbang dalam lompatan.
f.          Capai dorongan ke depan dan ke atas.
g.         Buat gerakan memutar kaki tolak pada tolakan pertama.
h.         Capai pengangkatan kaki ayun yang kuat dan tinggi pada tolakan kedua dan ketiga.


SENAM LANTAI   ( floor exercise/  tumbling)
Senam lantai merupakan salah satu bagian dari senam yang dipertandingkan (senam artistik) dalam olahraga senam. Senam lantai ini dipertandingkan baik untuk pria maupun wanita. Pada dasarnya bentuk bentuk gerakan senam lantai bagi putra sama dengan bentuk gerakan bagi putri.
Pelengkapan senam lantai
Senam lantai biasanya dilakukan dengan gedung khusus dengan peralatan sebagai berikut:
1.         Lantai / matras berukuran 12 x 12 meter
2.         Lantai dilapisi karpet kenyal seteba10,045 meter.
Dalam pembelajaran, matras sebagai alas lantai yang digunakan harus baik untuk keamanan siswa. Matras yang baik terbuat dari busa yang kenyal, matras dari sabut kelapa, dapat juga membuat sendiri dari batang padi yang dimasukkan dalam karung bekas.
. Senam lantai dengan bentuk-bentuk latihan dasar seperti: guling depan, guling belakang, kayang, guling lenting, dan meroda.
a.         Gerakan senam lantai guling ke depan
Gerakan guling ke depan merupakan gerakan dasar pada olahraga senam, bahkan juga merupakan gerakan penyelamatan bagi olahragawan yang lain apabila terjadi suatu gerakan yang dapat membahayakan keselamatan, dalam posisi jatuh ke arah depan.
Cara melakukan gerakan guling ke depan adalah:
1.         Diawali dari sikap jongkok kedua kaki rapat dan bertumpu jinjit.
2.         Kedua lengan bertumpu pada matras pada telapak tangan.
3.         Leher ditekuk ke arah dada, dada menyatu dengan kedua paha, diteruskan dengan meluruskan kedua tungkai diletakkan pada matras, dengan dorongan tungkai yang berat akan membuat badan berguling ke depan.
4.         Pada saat terlentang, kecepatan berguling ke depan supaya tidak hilang atau terputus diteruskan dengan kontraksi otot perut dalam mempertahankan posisi badan tetap bulat, sehingga memudahkan terus berputar sehingga posisi badan kembali ke sikap semula jongkok.
5.         Dilanjutkan meluruskan kedua tungkai ke sikap berdiri.
b.         Gerakan guling ke belakang
Guling ke belakang atau backroll yaitu menggelundung ke belakang, bentuk badan harus dibulatkan, kaki ditundukkan sampai dagu melekat dada. Gerakan guling ke belakang ini akan dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh unsur-unsur teknik. Teknik pelaksanaan guling ke belakang adalah:
1.         Sikap permulaan jongkok, tangan ke depan, kaki rapat.
2.         Kepala ditundukkan, kaki menolak ke belakang.
3.         Pada panggul mengenai matras, kedua tangan dilipat di samping telinga telapak tangan menghadap atas siap menumpu.
4.         Kaki diayunkan ke belakang melewati kepala. Tangan menumpu di atas matras.
5.         Kemudian tangan menumpu kuat dan kaki dilipat sampai ujung kaki mendarat ke sikap jongkok.

KEBUGARAN JASMANI
1.         Bentuk-bentuk Latihan Kebugaran Jasmani
Berkenaan dengan pembinaan Kebugaran Jasmani untuk meningkatkan kesegaran jasmani, perlu mengenal beberapa unsur-unsur yang perlu dilatih, yaitu kekuatan, kecepatan, daya tahan otot jantung dan paru-paru, kelincahan, daya ledak (power) dan kelentukan.
1.         Latihan Kekuatan ( Strength Training )
Dalam olahraga, kekuatan digunakan dalam berbagai bentuk antara lain:
a.       Bergeraknya tubuh olahragawan (berlari, melompat, berenang dan sebagainya).
b.       Menggerakkan benda atau alat lain: tolak peluru, bola, angkat besi, dayung dan sebagainya
c.       Melawan dan mengatasi kekuatan otot lawan: judo, gulat dan sebagainya.
Bentuk latihan kekuatan dengan berbagai kombinasi kekuatan yang dikenal dengan training, yaitu urutan latihan dengan satu macam kegiatan di setiap pos antara 4 – 12 pos.
2.         Latihan kecepatan (Speed training)
Latihan kecepatan yang masih bersifat umum ini diberikan dalam bentuk latihan lari dan i&-aligus dengan latihan reaksi. Beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam latihan kecepatan i:icara lain sebagai berikut:
1)        Latihan kecepatan dilakukan pada awal dari suatu unit latihan, pada saat otot-otot masih kuat
2)        Intensitas latihan berada pada tingkat sub-maksimal atau maksimal. Intensitas tinggi ini memerlukan konsentrasi penuh dan kemauan tinggi.
3)        Jarak antara 30-80 meter dianggap jarak yang baik untuk pembinaan kecepatan secara umum.
4)        Jumlah pengulangan antara 10-16 kali dan terdiri dari 3-4 seri.
5)        Untuk kecepatan daya ledak (explosive speed) dapat dilatih dengan penambahan beban yang tidak lebih dari 20% dari beban maksimal.
6)        Waktu istirahat antara pengulangan (repetition) 1-3 menit, sedangkan waktu istirahat antara seri lebih lama sampai 6 menit.
Perlu diingat bahwa agar latihan kecepatan lebih efektif, perlu rangsangan-rangsangan/timulus luar seperti: tanda dengan tepukan tangan, bunyi peluit, atau suara sebagai komando untuk mulai yang sekaligus juga melatih reaksi pemain.
3.         Latihan Daya Tahan ( Endurance Training )
Daya tahan adalah kemampuan untuk bekerja atau berlatih dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. Banyak kegiatan dalam membina daya tahan yang dapat dilakukan, antara lain: lari jarak jauh, latihan aerobik 12 menit, lari lintas alam (cross country), fartlek, dan interval training
1)        Latihan aerobic
Latihan aerobik dengan waktu yang ditentukan selama 12 menit, berusaha untuk mencapai arak sejauh mungkin.
2)     Latihan cross country
Latihan cross country atau lari lintas alam memang umum dilakukan. Biasanya dilakukan sebagai selingan dari latihan-latihan daya tahan lainnya. Latihan in' terutama sekali dilakukan dalam periode persiapan.
3)     Latihan fartlek
Prinsip latihan fartlek adalah berlari dengan berbagai variasi. Artinya dapat mengatur secepatan lari yang diinginkan selama melakukan latihan tersebut sesuai dengan keinginan ,:an sesuai pula dengan kondisi/kemampuan atlet. Sebagai contoh dapat dimulai latihan ~engan lari lambat-lambat, kemudian dilanjutkan dengan lari cepat pada jarak-jarak pendek ::~:ara intensif.
4)        Interval training
Interval training adalah bentuk latihan daya tahan dengan berlari pada jarak tertentu dengan waktu tertentu, dengan masa pemulihan (recovery) di antara pengulangan jarak tersebut. Hal-hal yang perlu ditentukan dalam merencanakan latihan interval adalah sebagai berikut.
a.         Jarak yang akan ditempuh
b.         Kecepatan untuk menempuh jarak tersebut
c.         Pengulangan (repetition), yaitu beberapa kali jarak tersebut akan ditempuh
d.         Lamanya masa istirahat (recovery) di antara repetisi.
4.         Latihan kelentukan (Flexibility training)
Ada dua be ntuk dalam mengembangkan kelentukan yaitu: (1) peregangan dinamis dan (2) peregangan statis.
1)        Peregangan dinamis
Peregangan dinamis dilakukan dengan menggerakkan tubuh atau anggota tubuh secara berirama atau dengan memantul-mantulkannya (bouncing), sehingga otot-otot teregang dan terulur.
Contoh peregangan dinamis adalah sebagai berikut.
a.         Duduk telunjur dengan kedua kaki lurus, usahakan untuk mencapai ujung jari kaki dengan jari-jari tangan, sambil melakukan gerakan merengut pinggang.
b.         Duduk dengan sikap "lari gawang". Kaki kiri lurus ke depan, kaki kanan dilipat ke belakang.
c.         Berbaring terlungkup, tangan dilipat ke belakang kepala. Angkat kepala dan dada secara berulang-ulang setinggi rnungkin ke atas.
d.         Sikap jongkok, kedua tangan bertumpu di lantai. Lemparkan kaki lurus ke belakang secara bergantian kiri dan kanan.
e.         Berdiri kangkapg kedua tangan direntangkan ke samping. Bungkukkan badan sambil tangan kanan menyentuh ujung kaki kiri, kembali ke sikap semula
2)        Peregangan statis
Peregangan statis dilakukan dengan meregangkan tubuh atau anggota tubuh, dan memper­tahankan sikap tersebut tanpa bergerak (statis) untuk beberapa saat.
Contoh peregangan statis adalah sebagai berikut.
a.         Berdiri dengan kedua kaki rapat. Bungkukkan badan sehingga jari tangan menyentuh lantai. Pertahankan sikap ini tanpa bergerak (statis) selama 20-30 detik.
b.         Berdiri dengan kaki kangkang lebar. Bungkukkan badan sehingga kedua telapak tangan bertumpu di lantai. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
c.         Duduk bersila dengan telapak kaki bertemu. Tarik tumit kearah dalam dengan kedua tangan. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
d.         Duduk dengan satu kaki lurus ke depan, kaki lainnya dilipat. Kedua tangan memegang pergelangan kaki yang lurus.
e.         Sikap berbaring. Tarik kedua lutut dengan kedua tangan ke arah/menyentuh dada. Kepala diangkat. Pertahankan sikap ini selama 20-30 detik.
SENAM AEROBIK
1.         Pengertian Senam Aerobik
Tarian aerobik telah banyak berubah sejak tarian ini menjadi populer pada akhir 1970-an. Pada mulanya, sekelompok orang mempelajari tarian dengan jangka waktu lebih dari enam sampai delapan mingguan. Kelas-kelas ini diadakan di gereja-gereja, pusat-pusat rekreasi, klub-klub olahraga, dan sekolah-sekolah.
Sebagai tambahan pula, konsep aerobik ini telah meluas dengan adanya berbagai macam jenis latihan, seperti: latihan dengan kursi, low impact, high impact, selingan, dengan menggunakan tangga atau step, dan slide aerobik. Orang telah mengetahui bahwa aerobik menolong mereka berpenampilan lebih baik dengan tubuh yang sehat, yang didapat dengan perasaan senang.

2.         Manfaat Melakukan Senam Aerobik
a.         Kekuatan otot
b.         Daya tahan otot
c.         Kelentukan
d.         Komposisi tubuh

POLA HIDUP SEHAT
A.         PERKEMBANGAN JASMANI
Sejak lahir, jasmani seseorang terus tumbuh berkembang. Baik dalam bentuk dan ukuran badan, maupun daya kerjarnya. Perkembangan ini berjalan terus sampai menjadi dewasa, (sekitar umur 25 tahun). Akan tetapi, perkembangan jiwa seseorang, di antaranya perkembangan kecerdasan, tidak berhenti dalam umur 25 tahun, mungkin masih dapat berlangsung terus sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Pertumbuhan jasmani dan' kecerdasan seseorang dipengaruhi beberapa faktox atau keadaan, sebagai berikut.
1.         Faktor Keturunan
2.         Faktor Pembawaan
3.         Faktor Luar
a.         Keadaan Gizi
b.         Gangguan Kesehatan
c.         Rangsangan

Tabel 1
Hubungan Antara Umur, Berat Badan, dan Tinggi Badan
(Untuk Anak di Indonesia)
Umur Tahun
Laki-laki
Perempuan
Berat (Kg)
Tinggi (Cm)
Berat (Kg)
Tinggi (Cm)
Lahir
3,0
50,0
3,0
50,0
1 Tahun
8,1
71,3
7,6
71,3
2 Tahun
9,6
79,4
9,3
78,4
3 Tahun
11,4
86,4
11,0
85,3
4 Tahun
13,0
93,5
12,6
92,5
5 Tahun
14,4
101,9
14,2
100,0
6 Tahun
15,8
108,8
16,2
105,7
7 Tahun
16,6
109,5
16,7
109,5
8 Tahun
18,9
114,1
17,5
114,5
9 Tahun
20,9
117,0
20,0
120,4
10 Tahun
22,0
125,1
21,9
125,9
11 Tahun
23,9
128,2
24,7
129,6
12 Tahun
26,9
131,5
28,4
136,8
13 Tahun
29,1
137,4
32,6
141,4
14 Tahun
33,0
143,0
37,0
146,8
15 Tahun
40,0
151,3
40,6
149,8
16 Tahun
43,3
157,2
42,5
152,2

B.         FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
Pertumbuhan dan perkembangan mempengaruhi dan dipengaruhi (interaction) dengan keputusan-keputusan yang diambilnya setiap saat, sehingga merupakan suatu proses yang dinamis. Memang ada beberapa tahap (stadium) tertentu di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, tetapi setiap orang yang tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh faktor-faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman-pengalaman prbadi.
1.         Umur 6 - 14 Tahun:
a.         Perkembangan Jasmani
1.         Perkembangan jasmani relatif lambat daripada perkembangan pada usia sebelumnya.
2.         Adanya pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan penglihatan  pada masa ini.
3.         Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu dijaga sikap duduk dan berdiri yang baik.
4.         Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ditandai dengan adanya pertumbuhan badan yang sangat cepat.
5.         Telah tampak tenda-tanda permulaan masa adolesensia (masa remaja), pada anak laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama.
6.         Perkembangan jasmani sangat dipengaruhi lingkungan mental dan sosial
b.         Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
1.         Mulai belajar menghitung, membaca, menulis, mengadakan konsepsi, simbolisasi dan komunikasi.
2.         Dimulai suatu perkembangan "kepribadian sosial" dan mulai menyadari konsep-konsep hidup, (concience, moralitas dan norma kehidupan).
3.         Pada masa pubertas (12 - 14), energi meluap-luap, avonturisme dan hubungan dengan orang lain masih canggung.
4.         Nilai religi (agama), etik dan estitik belum mendalam.
c.         Kebutuhan (requirements)
1.         Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi.
2.         Latihan-latihan jasmani dan istirahat yang c ukup serta teratur.
3.         Tindakan-tindakan pencegahan penyakit.
4.         Perlu diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.
d.         Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.         Problem gizi yang antara lain disebabkan faktor emosional
2.         penyakit
3.         Problem gigi berupa antara lain malloclussion, dan crowding.
4.         Kontak lingkungan lebih luas, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik, karena perubahan-perubahan yang dialaminya.
2.         Masa Adolesensia (Masa Remaja)
a.         Perkembangan Jasmani
1.         Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan
2.         Penambahan jaringan lemak di bawah kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita daripada anak laki-laki.
3.         Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih berkembang daripada jaringan otot pada anak perempuan.
b.         Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek
1.         Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang mempengaruhi hubungan dengan kawan dari jenis kelamin yang lain.
2.         Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya.
3.         Emosi belum mencapai suatu stabilisasi tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat­nasehat.
4.         Mulai memisahkan diri dari orang tua dan mencari pergaulan dengan teman-teman
5.         sebayanya.
6.         Ada aktivitas dan eksperimental sosial.
7.         Melalui proses identifikasi dan imitasi, dibangkitkan dan dikembangkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, dan perlu adanya "identification figure” yang baik.
c.         Kebutuhan (Requirements)
1.         Diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga
2.         Perlu penanggapan secara perorangan.
3.         Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental.
4.         Diberikan pendidikan tentang kesehatan dan seks yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana,
d.         Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.         Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan.
2.         Adaptasi sosial yang tidak berhasil.
3.         Kehidupan spiritual yang baru berkembang dapat berubah-ubah menurut situasi, kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan extrim.
e.         Usaha-usaha yang perlu dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan
1.         Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.
2.         Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit.
3.         Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra kurikuler.
4.         Pendidikan keterampilan (vocational training).
5.         Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar.
6.         Olahraga kesehatan.
7.         Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.

C.         CIRI-CIRI ANAK SEHAT DAN TANDA-TANDA GANGGUAN KESEHATAN
1.         Ciri-ciri Anak Sehat
a.         Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur, dan proporsional.
b.         Tangkas, gesit dan gembira.
c.         Mata bersih dan bersinar.
d.         Nafsu makan baik, pencernaan baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak berbau.
e.         Senang melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya secara teratur.
f.          Kulit dan rambut bersih dan tidak kering.
g.         Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya.
h.         Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan umur dan kelamin.
2.         Tanda-tanda Gangguan Kesehatan
a.         Keadaan umum
1)        kesan umum jelek
2)        sikap tubuh yang buruk
3)        lekas lelah
4)        sangat gemuk/kurus
5)        kurang bersemangat
6)        kebiasaan makan yang kurang baik
7)        kesulitan dalam membaca/mendengar
8)        tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan sehat.
b.         Mata
1)        sering mengedipkan/mengusap mata
2)        mata berair, banyak kotoran
3)        peradangan mata
4)        mata juling
5)        mata melihat terlalu dekat/jauh.
c.         Telinga
1)        berdengung-dengung
2)        pekak (pendengaran berkurang)
3)        berair/nanah
4)        sering merasakan sakit di telinga
5)        bengkak bawah telinga(gondongan).
d.         Hidung dan mulut
1)        ingus meleleh, berdarah
2)        sukar bernafas dari hidung
3)        sering pilek
4)        kerongkongan sakit
5)        tonsil membesar
6)        tidur dengan mulut terbuka
7)        mulut berbau
8)        gigi berlubang
9)        gusi berdarah
e.         Tingkah laku
1)        gelisah
2)        gerakan-gerakan tak terkendali
3)        sering bertengkar, tidak kooperatif
4)        gangguan berbicara
5)        sering ke kamar kecil
6)        mencuri (kleptomania)
f.          Sering tak masuk sekolah karena
1)        sering masuk angin
2)        sakit kepala
3)        sakit gigi
4)        malas bersekolah
g.         Tanda-tanda kurang gizi
1)        timbangan berat badan terus menurun, atau dalam jangka waktu ,tertentu tidak kunjung naik
2)        mata cekung, lingkaran biru sekitar mata, kelopak/selaput mata pucat
3)        roman muka yang tegang atau lemah
4)        otot lembek, lekas lelah, pucat
5)        sikap badan yang buruk
6)        pemarah, sikap masa bodoh (apathis).

D.        PEMANFAATAN WAKTU LUANG UNTUK KESEHATAN
1.         Gerak Badan
"Men Sana in Copore Sana" artinya "pikiran yang sehat terdapat dalam badan yang sehat". Salah satu cara untuk menunjang tercapainya pepatah tersebut adalah dengan berolahraga. Gerak badan yang tepat untuk seseorang dan teratur sangat berguna untuk kesegaran jasmani clan kesehatan tubuh.
Akibat-akibat berolahraga terhadap tubuh antara lain sebagai berikut
a.         Otot-otot tubuh baik dan serasi serta ada kelenturan yang baik
b.         Pertumbuhan dan perkembangan bagian-bagian badan yang harmonis.
c.         Memperbaiki otot-otot usus
d.         Memperbaiki sirkulasi darah (peredaran darah).
e.         Pernapasan dalam dan cepat.
f.          Pembakaran hidrat arang dan lemak dengan baik
g.         Sebagai variasi serta rekreasi.
2.         Rekreasi
3.         Istirahat
Istirahat tidak hanya mengurangi aktivitas otot, tetapi juga meringankan ketegangan pikira-r. dan menenteramkan rohani
a.         Guna istirahat
1)        Melepaskan lelah.
2)        Memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan baru.
3)        Menambah kesegaran clan kekuatan.
4)        Memperpanjang umur sel-sel tubuh.
b.         Waktu dan lamanya istirahat
1)        Di antara jam kerja atau belajar (pagi hari lebih kurang jam 10.00 waktu istirahat 10 - :~ menit)
2)        Siang hari, waktu istirahat 15 - 20 menit sebelum makan siang dan sesudah makan 30 - (*-I menit.
3)        Sore hari, sebelum makan 60 menit, sesudah makan 60 menit.
4)        Malam hari, sebelum tidur 60 menit.
4.         Tidur
Tidur sebaiknya pada malam hari selama 6 jam. Tidur adalah cara yang paling baik untuk mendapatkan istirahat
Gejala-gejala umum dari kurang tidur antara lain: kelopak mata sayu, pucat, muka muram dan juga pucat, badan lemah, kurang kegairahan bekerja, malas, dll.
a.         Usaha-usaha agar dapat tidur dengan baik
1)        Tidur dalam satu kamar yang tidak terlalu sesak
2)        Keadaan di dalam kamar haruslah rapih dan bersih,
3)        Perasaan yang tenang
4)        Ventilasi yang balk
5)        Kamar tidak terlalu panas, 65 clan 68°F.
b.         Akibat-akibat rasa lelah
1)        Mempengaruhi pusat syaraf dengan ciri: lekas pusing, tersinggung, bingung, gugup dan tidak tenang, berpikir lambat, clan kurang dapat menguasai diri.
2)        Kurang semangat, dan tidak konsen
3)        Kurang daya tahan.
4)        Pertimbangan kurang sempurna, sukar tidur, clan pusing
c.         Macam-macam kelelahan
1)        Lelah jasmani (karena bekerja berat).
2)        Lelah rohani (banyak belajar tanpa istirahat, berbagai macam persoalan yang susah dipecahkan).

E.         POLA HIDUP SEHAT
Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya setiap orang untuk memelihara clan mempertinggi derajat kesehatannya sendiri. Usaha-usaha tersebut antara lain sebagai berikut.
1.         Memelihara kebersihan
a.         Badan: mandi, gosok gigi, cuci tangan clan sebagainya.
b.         Pakaian: dicuci, clan disetrika.
c.         Rumah clan lingkungannya
2.         Makanan yang sehat
Bersih, bebas dari bibit penyakit, cukup kualitas dan kuantitasnya
3.         Cara hidup yang teratur
a.         Makan, tidur, bekerja dan beristirahat secara teratur.
b.         Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya
4.         Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesemaptaan jasmani
a.         Vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu
b.         Olahraga: aerobik secara teratur.
5.         Menghindari terjadinya penyakit
a.         Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit.
b.         Menghindari pergaulan yang tidak baik.
c.         Selalu berpikir dan berbuat baik.
d.         Membiasakan diri untuk mematuhi aturan-aturan kesehatan
6.         Meningkatkan taraf kecerdasan dan rohaniah
a.         Patuh pada ajaran agama.
b.         Cukup santapan rohani.
c.         Meningkatkan pengetahuan, baik dengan membaca buku-buku ilmu pengetahuan.
7.         Melengkapi rumah dengan fasilitas fasilitas yang menjamin hidup sehat
a.         Adanya sumber air yang baik.
b.         Adanya kakus yang sehat.
c.         Adanya tempat buang sampah dan air limbah yang baik.
d.         Adanya perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan/sakit yang mendada
8.         Pemeriksaan kesehatan
a.         Secara periodik, pada waktu-waktu tertentu walaupun merasa sehat.
b.         Segera memeriksakan diri bila merasa sakit.